look is this

look is this

Selasa, 29 Januari 2013

PENGENDALIAN : TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR

Di dalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini dicapai:
1) Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.
2) Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi).
3) Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat.
4) Semua transaksi dicatat dengan akurat.
5) Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari kehilangan ataupun pencurian.
6) Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.


- Masalah-masalah Umum Pengendalian Internal
Dari penjelasan diatas maksudnya adalah dalam suatu pekerjaan pasti ada saja trouble yang ada pada customer, pada tahap ini saya menjelaskan hanya internalnya saja
yakni:
Ancamannya adalah Kehilangan data, Kinerja yang buruk.
adapun prosedur pengendalian yang dapat diterapkan dalam hal ini, dalam kehilangan data yang dapat dilakukan adalah prosedur cadangan artinya kita harus mempunyai
backup an data agar tidak terjadi kesalahan yang fatal jika data hilang. kemudian ancaman yang terjadi pada kinerja yang buruk dapat dilakukan prosedur persiapan
dan tinjauan laporan kinerja artinya jika kita memilih orang yang akan kita pekerjakan seharusnya kita lihat dulu secara mendalam,agar terlihat skills yang ada pada
diri orang tersebut,nah disitulah dapat dikatakan sebagai prosedur persiapan,jika sudah melakukan prosedur tersebut selanjutnya kita tinjau bagaimana kinerjanya, apakah
memenuhi syarat yang berlaku atau tidak. Karena hal ini sangatlah penting dilakukan jika kita ingin mendapatkan tenaga profesional.
- Pertimbangan Pengendalian Internal
pada tahap ini dilakukan beberapa cara,apa sajakah cara itu??berikut ini saya akan jelaskan secara ringkasnya saja:
Cara pertama adalah melakukan Aplikasi Entri Pesanan Penjualan artinya dalam hal ini harus melakukan proses masuk data dan akan bagaimana mengolahnya, tetapi adapun ancaman
pada proses ini yakni:
1)Pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat
2)Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catatan kredit buruk
3)Legitimasi pesanan
4)Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga.
dan untuk mengatasi ancaman seperti diatas harus dilakukan dengan prosedur pengendalian,seperti dibawah ini:
1)Pemeriksaan edit entri data
2)Persetujuan kredit oleh manajer bagian kredit, bukan oleh fungsi penjualan; catatan yang akurat atas saldo rekening pelanggan.
3)Tanda tangan di atas dokumen kertas, tanda tangan digital dan sertifikat digital untuk e-business
4)Sistem pengendalian persediaan
Cara kedua adalah dengan Aplikasi pengiriman artinya dengan adanya pesanan pasti juga ada tujuan yang akan dikirim dari sebuah pesanan tersebut kepada pelanggan, tetapi
adapun ancaman dari cara ini yakni:
1)Kesalahan Pengiriman(Barang Dagang yang salah, Jumlah yang salah, ALamat yang salah)
2)Pencurian Persediaan
dan untuk mengatasi ancaman seperti diatas harus dilakukan dengan prosedur pengendalian,seperti dibawah ini:
1)Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan; pemindai kode garis; pengendalian aplikasi entri data
2)Batasi akses fisik ke persediaan;
Dokumentasi semua transfer internal persediaan;
perhitungan fisik persediaan secara periodik persediaan dan rekonsiliasi perhitungan dengan jumlah yang dicatat;
Cara yang ketiga adalah Penagihan dan Piutang Usaha artinya dalam dunia bisnis sering dijumpai utang piutang terhadap kedua belah pihak, namun hal ini adapun ancamannya
seperti berikut:
1)Kegagalan untuk menagih pelanggan
2)Kesalahan dalam penagihan
3)Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha
dan untuk mengatasi ancaman seperti diatas harus dilakukan dengan prosedur pengendalian,seperti dibawah ini:
1)Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan;
Pemberian nomor terlebih dahulu ke semua dokumen pengiriman dan rekonsiliasi faktur secara periodik; rekonsiliasi kartu pengambilan dan dokumen pengiriman dengan pesanan penjualan
2)Pengendalian edit entri data Daftar harga
3)Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar; laporan bulanan ke pelanggan
Cara yang keempat sekaligus yang terakhir adalah Penagihan Kas, artinya pemasukan yang sudah masuk kas akan diambil oleh perusahaan dan kemudian diolah kembali.
tetapi ancaman terhadap cara teersebut ialah:
1)Pencurian Kas
dan untuk mengatasi ancaman seperti diatas harus dilakukan dengan prosedur pengendalian,seperti dibawah ini:
1)Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas;  kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan;
Rekonsiliasi periodik laporan bank dengan catatan seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas.

PROSEDUR PEMROSESAN INFORMASI

Model REA Data menyediakan satu metode untuk merancang basis data yang efisien terintegrasi baik data keuangan dan operasional.
artinya dalam model ini semua data harus saling terintegrasi, dari data satu ke data yang lainnya, dan efisien dalam menciptakan rancangan rancangan data keuangan maupun operasional.

Dalam hal ini juga di perlukan kebutuhan informasi untuk siklus pendapatan, di bawah ini beberapa kebutuhan informasi dalam siklus pendapatan :

- Data Operasional
Data operasional dibutuhkan untuk mengawasi kinerja dan untuk melakukan tugas-tugas rutin, seperti berikut ini tugasnya :
1) Merespon pertanyaan pelanggan mengenai saldo akun dan status pesanan.
2) Menentukan ketersediaan untuk persediaan
3) Memilih metode untuk mengirim barang
4) Memutuskan apakah kredit pelanggan tertentu dapat ditambah atau tidak.

- Informasi Sekarang dan Masa Lampau
Dalam hal ini diperlukan agar manajemendapat membuat keputusan strategis seperti berikut ini :
1) Menentukan harga pokok dan jasa
2) Memutuskan jangka waktu kredit yang diputuskan
3) Menentukan pinjaman dalam jangka waktu pendek
4) Merencanakan kampanye pemasaran yang baru
5) Menetepkan kebijakan mengenai retur penjualan dan garansi

- Penilaian Kinerja
Dallam hal ini dibutuhkan proses untuk mengevaluasi dalam kinerja, hal yang harus di perhatikan adalah seperti berikut :
1) Waktu respons terhadap pertanyaan pelanggan
2) Tingkat dan Tren kepuasan pelanggan
3) Keefektifan iklan dan promosi
4) Kinerja staff penjualan
5) Persentase penjualan yang dibutuhkan dan mengirim pesanan
dll.

Diagram REA siklus pendapatan untuk AOE




AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan
menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.

Aktivitas Bisnis Siklus pendapatan meliputi 4 aktivitas, yang pertama adalah Entri Pesanan Penjualan,
dimana Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap, yakni:
Mengambil pesanan dari pelanggan, artinya pada aktivitas ini customer sendiri lah yang akan berkecimpung dalam menanggapi pesanan pelanggan.
- Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, artinya customer harus teliti untuk memeriksa data-data pelanggan yang masuk dan menyetujui apa yang di inginkan pelanggan
yang sesuai prosedur.
- Memeriksa ketersediaan persediaan, artinya customer harus mengecek barang untuk sebuah penjualan, dan mengatur persediaan yang ada.

yang kedua adalah pengiriman :
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut,
proses ini terdiri dari dua tahap:
Mengambil dan mengepak pesanan,artinya pesanan barang yang sudah di pesan oleh pelanggan harus disiapkan dan selanjutnya akan di packing sesuai dengan pesanan.
Mengirim pesanan tersebut, artinya barang yang sudah di packing akan di kirim ke pelanggan sesuai dengan alamat pelanggan.

yang ketiga adalah Penagihan dan Piutang Usaha:
pada aktivitas ini melibatkan,
- Penagihan ke para pelanggan, artinya dalam hal ini customer berhak menagih uang kepada konsumen yang sudah memesan pesanan dalam jumlah besar.
- Memelihara data piutang usaha, artinya disini dalam urusan berbisnis utang piutang biasanya dilakukan oleh kedua belah pihak, sehingga kedua belah pihak
wajib melaporkan pendataan pemasukan ataupun setoran kepada customer.

yang keempat adalah:
dalam hal ini melibatkan,
- Menangani kiriman uang pelanggan, artinya customer harus benar-benar memastikan keamanan dalam pengiriman uang pelanggan sehingga uang bisa sampai tujuan tanpa
ada halangan apapun.
- Menyimpannya ke bank artinya jika uang sudah di tangan customer, uang terseabut harus di setor ke bank untuk disimpannya.

Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

SUMBER : www.wikipedia,com

Senin, 14 Januari 2013

PENDEKATAN AUDIT BERDASARKAN RESIKO

Internal audit telah mengalami evolusi yang pesat hingga saat ini. Hal ini dipicu oleh berbagai event risiko baik kecil maupun besar yang terjadi secara global, mulai dari kasus Enron dan Worldcom, hingga yang terbaru yakni krisis keuangan global, yang semakin memperkuat pentingnya fungsi internal audit. Risiko yang bervariasi, dan juga semakin kompleks seiring berkembangnya sistem keuangan saat ini, menjadikan peran internal audit yang kuat semakin diperlukan. Sehingga, ini memicu internal audit untuk terus mengalami evolusi hingga saat ini.

Jika awalnya internal audit hanya berfokus dalam mengidentifikasi pelanggaran semata serta menekankan compliance terhadap regulasi, hingga kemudian punya pemahaman yang menyeluruh mengenai risiko, kini sudah sampai berkembang risk-based audit atau audit berbasis risiko. Berikut ini adalah evolusi yang terjadi pada internal audit.

Kini, trend nternal audit yang berkembang saat ini sudah mengarah kepada risk-based audit, dimana auditor pertama-tama harus memahami dulu bagaimana visi, misi, tujuan, target, dan strategi dari perusahaan, baru kemudian mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang berpotensi menghalangi pencapaian tujuan. Auditor bertugas untuk menentukan apakah kontrol sudah ditempatkan dengan baik dan berjalan secara efektif dalam mengelola risiko.

Pendekatan audit berpeduli risiko bukan berarti menggantikan pendekatan audit konvensional yang dijalankan oleh lembaga audit intern   yang sudah berjalan selama ini. Pendekatan ini hanya membawa suatu metodologi audit yang dapat dijalankan oleh auditor intern dalam pelaksanaan penugasan auditnya melalui pendekatan dan pemahaman atas risiko yang harus diantisipasi, dihadapi, atau dialihkan oleh manajemen guna mencapai tujuan.

Perbedaan pendekatan audit berpeduli risiko dengan pendekatan audit konvensional adalah pada metodologi yang digunakan dimana auditor mengurangi perhatian pada pengujian transaksi individual dan lebih berfokus pada pengujian atas sistem dan proses bagaimana manajemen mengatasi hambatan pencapaian tujuan,  serta berusaha untuk membantu manajemen mengatasi (mengalihkan) hambatan yang dikarenakan faktor risiko dalam pengambilan keputusan.


sumber :
http://vibizlearning.com/new/knowledge/audit_berbasis_risiko,_antisipasi_risiko_sejak_dini_%281%29

TINJAUAN UMUM PROSES AUDIT

Tujuan menyeluruh dari suatu audit laporan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah menyajikan secara wajar, dalam senua hal yang material sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).Prosess diagonostik untuk membuat pertimbangan tentang akun yang mungkin mengandung salah saji yang material serta memperoleh bukti tentang penyajian yang wajar dalam laporan keuangan melibatkan sejumlah langkah.

Tujuh langkah pokok yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit laporan keuangan adalah :
-   Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industry
-   Mengidentifikasi asersi laporan keuangan yang relevan
-   Membuat keputusan tentang jumlah yang material bagi para pengguna laporan keuangan
-   Membuat keputusan tentang komponen risiko audit
-   Memperoleh bukti melalui prosedur audit, termasuk prosedur untuk memahami pengendalian intern, melaksanakan pengujian pengendalian, dan melaksanakan pengujian substantive
-   Menetapkan bagaimana menggunakan bukti untuk mendukung suatu pendapat audit, komunikasi kepada klien lain, serta jasa bernilai tambah
-   Mengkomunikasikan temuan-temuan

SUMBER :
http://farah-aul.blogspot.com/2012/10/audit-gambaran-umum-proses-audit.html


JENIS-JENIS KEGIATAN AUDIT INTERNAL

Pada dasarnya, audit internal melibatkan beberapa langkah dan proses yang berulang-ulang dalam pendekatan mereka, tetapi menghasilkan hasil audit yang berbeda tergantung pada sifat dan jenis area yang diaudit. Langkah-langkah dasar dalam proses audit internal adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penilaian risiko formal bagi organisasi/perusahaan (apa yang penting untuk dilihat)
2. Menyusun audit universe (apa yang berpotensi untuk dapat dilakukan audit)
3. Menyusun rencana audit berbasis risiko (apa yang akan diaudit dan kapan dilaksanakan)
4. Pelaksanaan rencana audit tahunan (pelaksanaan audit)
5. Peninjauan kembali dan mereformasi (mulai dari awal lagi)

Ini adalah langkah-langkah dasar. Dalam setiap seksi, ada juga standar konsistensi metodologi dan pendekatan yang harus diikuti. Sebagai contoh, untuk setiap pelaksanaan rencana audit tahunan, auditor umumnya melaksanakan langkah-langkah berikut:

1. Memahami dan mendokumentasikan proses dan prosedur dari fungsi atau area yang akan diaudit diaudit (preliminary survey and analysis)
2. Menentukan sasaran audit dari area atau fungsi yang akan diaudit (audit objectives)
3. Menentukan risiko terhadap pencapaian tujuan-tujuan audit tersebut
4. Memahami pengendalian intern yang ada untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima atau kontrol kelemahan yang ada untuk mendukung risiko
5. Melakukan pengujian terhadap desain yang memadai dan operasional yang memadai efektiv serta mengukur dampak dari kelemahan pengendalian tersebut
6. Melaporkan temuan hasil audit dan memberikan rekomendasi untuk pengendalian intern dan / atau peningkatan efisiensi operasi
7. Memonitor dan melaporkan upaya mitigasi manajemen untuk mengontrol kelemahan yang diidentifikasi berada di luar tingkat toleransi risiko manajemen.

SUMBER :
http://internalaudit-karmacon.blogspot.com/2010/02/internal-audit-itu-sebenarnya-apa-sih.html

STANDAR AUDIT INTERNAL

Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Internal Audit adalah aktivitas independen, objektif dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Ini membantu organisasi mencapai tujuannya secara sistematis, pendekatan secara disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola (apabila dapat diartikan dari governance process).
Atau bisa juga Standar audit internal adalah pedoman kerja audit internal yang memuat maksud, struktur dan hubungan kerja, fungsi, ruang lingkup, kebijakan, standar, kode etik, evaluasi dan penyempurnaan.