look is this

look is this

Sabtu, 30 April 2011

Bab X DINAMIKA KONFLIK DALAM ORGANISASI

Konflik merupakan pertentangan antara beberapa kubu, baik secara individu maupun perorangan yang mana mereka memiliki pendapat yang berbeda dalam menentukan sesuatu permasalahan. Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.

Jenis-Jenis Konflik

Orang mengelompokkan konflik kedalam: 
  1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (person role conflict)
  2. Konflik antar peranan (inter-role conflict)
  3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict)
  4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)
      Dalam kehidupan organisasi, konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, berikut 5 jenis konflik tersebut:
    1. Konflik dalam diri individu
    2. Konflik antar individu dalam dalam organisasi yang sama
    3. Konflik antara individu dan kelompok
    4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
    5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sisstem perekonomiaan suatu negara.
    Konflik Fungsional dan Peran - Salah

    Hasil-hasil fungsional lainnya dapat berupa (1) manajer menemukan cara penggunaan dana yang mereka terima secara lebih baik, (2) manajer menemukan suatu cara yang lebih baik untuk menekan pengeluaran atau (3) manajer memperbaiki satuan-satauan pelaksanaan kerja keseluruhan sehingga tersedia dana tambahan.

    Sumber-sumber konflik Organisasional

    Berbagai sumber utama konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut:
    1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas
    2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
    3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja
    4. Perbedaan nilai-nilai atau persaepsi
    5. kemenduaan organisasional
    6. Gaya-gaya individual 
     Konflik Antar Pribadi
    Aspek-aspek konflik antar pribadi (interpersonal) atau antar idividu merupakan suatu dinamika penting perilaku organisasional.Tipe konflik antar peranan yang juga dibahas dimuka tentu saja mempunyai implikasi-implikasi antar pribadi.
    Dalam istilah-istilah sederhana Johari atas dasar apakah seseorang mengetahui tentang dirinya atau orang lain:
    1. Pribadi terbuka (open self)
    2. Pribadi tersembunyi (hidden self)
    3. Pribadi Buta (blind self)
    4. Pribadi tak terkenal (undiscoveresd self) 
    Tujuan pedoman bagbi pengadaan umpan balik untuk hubungan-hubungan antar pribadi yang efektif dapat diperinci sebagai berikut:
    1. Menjadi lebih deskriptif daripada bersifat pertimbangan
    2. Menjadi lebih spesifik daripada umum
    3. menangani hal-hal yang dapat diubah
    4. Memberikan umpan balik bila diinginkan
    5. Memperhatikan motif-motif pemberian dan penerimaan umpan balik
    6. Memberikan umpan balik pada saat perilaku berlangsung 
    7. Memberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.
    Tujuan ini dapat membantu untuk mengurangi potensi konflik antar pribadi.

    Berbagai strategi Penyelesaian Konflik Antar Pribadi

    Kalah-kalah pendekatan kalah-kalah (lose-lose approach) untuk penyelesaian konflik adalah dimna kedua belah pihak kalah.
    Menang-kalah Strategi menang kalah (win-lose strategy) adalah cara paling umum untuk memecahkan masalah konflik dalam masyarakat yang berbudaya kompetitif.
    Menang-menamg Strategi menang-menang (win-win strategy) untuk menyeslesaikan konflik mungkin adalah yang paling diinginkan dari sudut pandangan manusiawi dan organisasional.

    Konflik Organisasional
    • Konflik Struktural
    Dalam organisasi klasik ada empat bidang struktural dimana konflik sering terjadi:
    1. Konflik hirarkis, yaitu konflik antara berbagai tingkat organisasi.
    2. Konflik fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi
    3. Konflik lini-staf, yaitu konflik antara lini dan staf
    4. Konflik-informal, yaitu konflik antara organisasi formal dan informal
    •  Peranan Konflik dalam Organisasi
    Secara traditional, pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan sebagai berikut:
    1. Konflik menurut definisinya dapat dihindarkan
    2. Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau dan primadona
    3. Korban diterima sebagai hal yang tak dapat dielakan
    • Menghindari Konflik
    Konflik mungkin timbul dan sulit untuk mencegahnya, dikemukakan bahwa perlu juga membuka segala hal yang menyebabkan orang tidak setuju satu sama lain terhadap suatu hal. Caranya dengan:
    1. Prosedur kalah
    2. Kotak saran
    3. Kebijaksanaan pintu terbuka
    4. Pertemuan kelompok
    5. Rapat Anggota
    • Menyelesaikan Konflik
    Tindakan alternatif yang dapat dilakukan seorang pemimpin antaralain :
    1. Menggunakan kekuasaan  
    2. Konfrontasi
    3. Kompromi
    4. Menghaluskan situasi
    5. Pengunduran diri

    Rabu, 06 April 2011

    4. Seandainya Saya menjadi Pemimpin Perusahaan / Organisasi ?

    Saya akan mengajarkan kepada bawahan saya bahwa hal yang terpenting dalam suatu perusahaan atau organisasi adalah konsekuen ( tanggung jawab ) tanpa tanggung jawab semua masalah dan persoalan akan menjadi batu hantaman yang akan menghambat perkembangan perusahaan atau organisasi. Saya pun akan melakukan manajemen dan pengelolaan dengan baik agar bawahan yang membantu saya dapat mengerti apa yang saya maksud sehingga kegiatan perusahaan atau organisasi tidak terhambat dan berjalan dengan baik. dan terakhir saya akan menanamkan rasa kerjasama didalam setiap aspek yang ikut membentuk perusahaan atau organisasi tersebut, karena tanpa ada kerjasama yang baik mustahil membuat suatu perusahaan atau organisasi yang berkualitas.

    3. Kuliah yang Efisien

    kuliah yang efisien adalah datang tepat waktu, memperhatikan materi yang diberikan dengan baik, apabila ada yang belum dimengerti tanyakan kepada dosen, rajin masuk kuliah agar tidak ada absensi, dan tidak membuat onar di kampus.

    2. Memanfaatkan Waktu Luang disela - sela Kuliah

    Banyak hal yang dapat kita lakukan dalam waktu luang disela -sela kuliah, kita bisa memanfaatkan untuk belajar atau pun me-review pelajaran. Atau pun kita dapat menggunakan waktu luang untuk beristirahat atau refreshing pikiran kita setelah belajar.

    1.Belajar Sambil Usaha dalam Kuliah

    Menurut saya usaha sambil kuliah itu tidak begitu sulit, banyak hal yang dapat kita lakukan, seperti berdagang, menawarkan jasa, dan masih banyak lagi. Namun kita harus dapat memanajemen semua dengan baik dan benar, agar usaha yang kita lakukan tidak berujung sia - sia. Kita juga bisa menjadikan teman - teman kita sendiri sebagai konsumen dari barang atau jasa yang kita tawarkan. Dan hal yang terpenting adalah kita jangan sampai mengorbankan waktu belajar untuk usaha, karena ada waktu tersendiri untuk kita mengembangkan usaha kita.

    Organisasi Perusahaan

    DESAIN DAN STRUKTUR
    ORGANISASI FORMAL

    Organisasi Formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan. Organisasi formal inin merupakan organisai yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun.

    DESAIN STRUKTURAL ORGANISASI FORMAL
    Struktur organisasi formal disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya. Tanpa tujuan organisasi tidak mungkin membuat perencanaan maka tak akan ada ketentuan tentang jalannya organisasi. Selain itu tujuan diperlukan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya, yaitu dengan menentukan seluruh tugas pekerjaan, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing - masing  tugas tersebut. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukan seluruh kegiatan – kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi – fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.

    Strategi dan Struktur
    Chandler menyimpulkan perubahan – perubahan strategi mengakibatkan perubahan – perubahan desain organisasional. Dia mengatakan bahwa “srtuktur mengikuti strategi”.
    Ada strategi yang mempengaruhi struktur organisasi dengan penjelasannya sebagai berikut :
    1.      Strategi menentukan kegiatan – kegiatan organisasional.
    2.      Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang – orang yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan – kegiatan tersebut.
    3.      Strategi menentukan lingkungan spesifik di mana organisasi akan beroperasi : hal ini juga mempengaruhi struktur.

    Lingkungan Eksternal dan Struktur
    Dalam pembahasan pengaruh lingkungan pada desain organisasi kita perlu membedakan tiga tipe lingjungan sebagai berikut :
    1.      Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkiraan atau tiba – tiba.
    2.      Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan di mana inovasi mungkin terjadi dalam setipa atau semua bidang yang telah disebut diatas produk.
    3.      Lingkungan bergejolak (turbulent environment), bila pesaing mekempar produk baru dan tak terduga kepasaran.

    Teknologi dan Struktur
    Ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi. Yang dapat diuraikan sebagai berikut :
    1.      Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah monaier dan tingkatan manajemen.
    2.      Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
    3.      Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administrative dan klerikal.




    Orang dan Struktur
    Pengertian dua kategori orang dalam organisasi : para manajer dan karyawan pada umumnya. Tentu saja, para manajer adalah juga karyawan, tetapi mereka mempunyai pengaruh – pengaruh khusus (unik) pada struktur organisasi, sehingga kita perlu membicarakannya secara terpisah.
    Manajer dan Struktur. Seperti telah disebutkan di muka, nilai – nilai manajerial merupakan factor penting dalam penentuan strategi organisasi.

    Proses Desain Organisasi
    Dalam teori,  proses desain organisasi dapat mulai dari bawah ke atas (bottom up) atau  dari atas ke bawah )top down). Dengan prosedur atas ke bawah, tujuan – tujuan organisasional umum diterjemahakn menjadi tujuan – tujuan khusus – sebagi sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan. Tujuan – tujuan ini kemudian menjadi dasar dengan mana serangkaian department dapat diorganisasi.

    Pendekatan Kontigensi Dalam Organisasi
    Jadi, menurut pendekatan kontigensi (contingency approach), tugas manajer dalam desain organisasi adalah menetapkan suatu “kesesuaian” efektif antara struktur organisasi dan variabel – variabel tersebut.

    MODEL-MODEL STRUKTUR ORGANISASI
    Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menetukan hubungan diantara fungsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggita organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya. Berikut ini akan dibahas tiga model struktur organisasi yang dikenal Model tradisional, Model hubungan manusiawi, dan Model sumber daya manusia :


    Model Tradisional
    Model struktur tradisional secara esensial adlah piramid. Piramit dapat menunjukan suatu kombinasi hirarki berbagai modul yang didasarkan pada konsep-konsep desain organisasi tradisional. Masing-masing tingkatan hirarkis menggambarkan segmen struktur (satuan kerja, departemen, divisi, bagian, dan sebagainya) dan hubungan-hubungan pekerjaan atasan-bawahan.

    Model Hubungan Manusiawi
    Model hubungan manusiawi tidak mengalami perubahan mendasar dalam struktur formalnya dibandingkan model tradisional. Model hubungan manusiawi secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis segaris dengan posisi-posisi dan hubungan-hubungan menurut struktur formalnya. Walaupun model hubungan manusiawi mengukapkan ketidak sempurnaan tetapi struktur hubungan manusiawi tidak menyarankan struktur hubungan manusiawi tidak menyarankan struktur formalnya dimodifikasi. berikut teknik-teknik dan prilaku-prilaku strukjtual"off line":
    1. Yang paling penting adalah model hubungan manusiawi "mempersilahnkan" para manajer untuk memperguanakan kemampuan kepemimpinannya untuk mengurangi friksi-friksi dia ntara orang-orang dan jabatan-jabatan mereka dalam organisas, serta mengembangkan hubungan kerjasama yang baik antara para anggota organisasi yang bertanggung jawab kepadanya.
    2. Pendefkatan hubungan manusiawi menyaranka manajer memanfaatkan organisasi informal dalam departemennya yang menunjukan bahwa ia memberikan tanggapan koorperatif dan bukannya mlah menentang.
    3. Pendekatan hubungan manusiawi ditunjukkan dengan sejumlah teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi atau kewenangan departemen personalia, yang dirancang untuk melayani kebutuhan-kebutuhan seluruh anggota organisasi.  
    Model Sumber Daya Alam
    Konsep model sumber daya manusia ini mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik dalam maupun di antara posisi-posisi yang berinteraksi. Hubungan peranan atasan dan bawahan tersebut telah digambarkan oleh Likert, dimana suatu organisasi yang efektif sebagai sesuatu yang terbentuk dari kelompok yang saling mengkait, dengan melalui bermacam-macam posisi.Struktur organisasi lainnya yang segaris dengan implikasi sumber daya manusia dan menganut rangkaian fungsional silang, Likert adalah tim proyek(proct team) struktur ini biasa digunakan dalam organisasi yang mempunyai teknologi tinggi. Bentuk organisasi tingkat tinggi yang dikembangkan terakhir atas dasar model sumber daya manusia adalah struktur organisasi bentuk kolega(collegial form). Bentuk kolega tidak hanya ditemui didalam kelompok profesional, tetapi juga pada bentuk struktur lain.

    DIMENSI – DIMENSI DASAR STRUKTUR ORGANISASI

    Pembagian Kerja
    Para anggota organisasi dihadapkan pada dua perhatian pokok : (1) pembagian kerja yang dilaksanakan dan (2) penentuan basis yang tepat untuk pengelompokan kegiatan – kegiatan agar menghasilkan satuan – satuan kerja yang efisien dan menguntungkan bagi organisasi secara keseluruhan. Pembagian atau dekomposisi seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan menjadi unsure – unsure kerja yang semakin kecil disebut “pembedaan horizontal’ atau lebih dikenal dengan istilah “pembagian kerja” (division of labor).

    Berbagai Fungsi yang Melekat pada Struktur Organisasi
    Kegiatan – kegiatan dan hubungan – hubungan sebagai fungsi – fungsi structural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut :
    Wewenang. Arti wewenanag (authority) adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu.
    Kekuatan. Kekuasaan (power) sering dicampur adukan dengan wewenang. Kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.
    Tanggung jawab. Tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melakukan tugas atau fungsi organisasi.
    Akuntabilitas. Tidak seperti tanggung jawab, akuntabilitas (accountability)adalah factor di luar individu dan perasaan pribadinya.
    Hubungan lini dan staf. Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal apa yang disebut hubungan lini dan staf.
    Rentang kendali. Yang dimaksud dengan rentang kendali atau pengawasan (span of control) adalah berapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.
    Sentralisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi. Sebaliknya dalam organisasi di mana wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang, kondisi sentralisasiwewenang tampak.
    Kesatuan perintah adalah “satu orang, satu atasan”.

    Departementasi
    departementasi mencerminkan organisasi horizontal pada setiap tingkatan hirarki, dan berhubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik.
    Departementasi yang lebih khusus, secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
    1.      Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
    2.      Pelayanan (service) yang mungkin mencerminkan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis dalam suatu kapal pesiar.
    3.      Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industry, pedagang eceran, pemerintah, militer dan konsumen akhir.
    4.      Peralatan dapat diperinci, missal di dalam kelompok produksi menjadi departemen pemotongan, perakitan dan pembungkusan.
    5.      Urutan angka (alpha – numerical) dapat digunakan  dalam pelayanan telephone di mana nomor – nomor 0000 – 5000 ditempatkan dalam sutu departemen dan nomor – nomor 5001 – 9999 dalam departemen lain.
    Departementasi fungsional. Pendekatan fungsional untuk pengelompokan kegiatan – kegiatan organisasi ini mungkin merupakan tipe departementasi yang paling umum dan luas digunakan dalam merancang struktur organisasi.
     Kebaikan utama departementasi fungsional adalah berkaitan dengan aspek – aspek positif spesialisasi. Secara teoritis, fungsionalisme akan meningkatkan efisiensi dan memungkinkan pemanfaatan karyawan dan peralatan paling ekonomis.
     Departementasi fungsional cocok untuk lingkungan yang stabil, memerlukan koordinasi internal minimum , dan sedikit membuthkan keterampilan – keterampilan pribadi.

    Departementasi Produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departementasi fungsional menjadi semakin sulit dan tidak praktis lagi.
    Jadi, departementasi produk merupakan pengelompokan kegiatan – kegiatan atas dasar perbedaan barang – barang dan/atau jasa – jasa menurut perbedaan – perbedaan cara produksi dan/atau pemakaian akhir.

    Departementasi Wilayah. Bila organisasi beroperasi di wilayah –wilayah yang tersebar, maka departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Tipe departementasi wilayah ini sering juga disebut departementasi local, daerah, regional ataupun geografis.

    DESAIN STRUKTURAL MODERN
    Berikut ini akan di uraikan lebih baru yang telah dirancang dan diimplementasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

    Organisasi Proyek
    Oraganisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-industri dengan teknologi tinggi yang memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian, pengembangan, dan koordinasi. Bentuk organisasi proyek umum dipakai dalam industri ruang angkasa dan juga menjadi semakin luas digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis, pemerintahan, militer, dan lain-lainnya.

    Berbagai Tips Struktur Proyek
    Ada beberapa macam bentuk struktur proyek. Bentuk pertama adalah individual struktur ini hanya terdiri dari manajer proyek yang tidak mempunyai kegiatan-kegiatan atau personalia yang secara langsung melaporkepadanya. Tipe kedua adalah organisasi proyekStaf dengan tipe struktur ini manajer proyek mempunyai staf pendukung yang dsisediakan bagi kegiatan-kegiatan proyek. Tipe ketiga adalah organisasi proyek Intermix dimana didalamnya manajer proyek mempunyai personalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama yang melapor secara langsung kepadanya. Tipe keempat adalah organisasi proyek Agregat dalam tipe ini manajer proyek mempunyai semua personalia yang diperlukan untuk proyek, staf dan lini fungsional yang melapor secara langsung kepadanya.

    Organisasi Matriks
    Organisasi matriks dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek plus organisasi fungsional dan nama-namanya digunakan dengan saling dapat dipertukarkan. Organisasi sangat dikenal dalam industri ruang angkasa dan organisasi-organisasi yang memerlukan koordinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi atau yang memerlukan prestasi teknis tinggi, seperti perusahaan-perusahaan kontraktor, lembaga-lembaga konsultasi, serta penelitian dan pengembangan.

    Organisasi Bentuk Bebas
    Organisasi modern bentuk bebas kadang-kadang disebut naturalistik atau organik. Model bentuk bebas didasarkan pada apemikiran bahwa maksud dirancangnya suatu organisasi adalah untuk memudahkan manajemen perubahan. Tipe organisasai bentuk bebas dapat dipandang sebagai perluasan pola desentralisasi.



    Karya : Sukamto .R. dan T. hari handoko